Dibalik keindahan dan keunikan kain sasirangan, ternyata menyimpan makna dan filosofi dari setiap motif sasirangan. Motif sasirangan yang berneka ragam pada dasarnya motif sasirangan dapat dikelompokkan menjadi 3 pola motif yaitu :
- Motif sasirangan lajur. Motif sasirangan lajur memiliki pola dan bentuk yang dirangkai memanjang. Sebagai contoh ialah motif sasirangan iris pudak, sasirangan kangkung kaumbakan, sasirangan kulat karikit, dan motif gigi haruan.
- Motif sasirangan jajumputan. Motif sasirangan jajumputan (jumputan) atau motif ceplok memiliki pola motif berpencar namun dalam motif yang sama. Seperti motif sasirangan gagatas dan tampuk manggis.
- Motif sasirangan kombinasi. Motif sasirangan kombinasi adalah gabungan antar beberapa pola sasirangan. Sasiragan kombinasi biasanya memiliki lebih dari satu motif sasirangan, misalnya motif iris pudak pada tepi kain sasirangan, dan kombinasi dengan motif tampuk manggis pada bagian tengah kain. Biasanya produsen sasriangan menerima pesanan sasirangan modern kombinasi untuk berbagai macam kebutuhan.
Berikut penjelasan motif sasirangan
Penjelasan motif sasirangan kain khas suku banjar
Motif sasirangan gigi haruan dan kulit karikit
Motif sasirangan gigi haruan dan kulit karikit |
Motif sasirangan gigi haruan memiliki pola runcing bergerigi. Motif sasiranagan gigi haruan mengandung makna akan ketajaman berfikir seseorang dalam melihat kehidupan. Setiap tindakan dan langkah yang dilakukan harus didasari akan ketajaman berikfikir.
Motif sasirangan kulit karikit
Kilat karikit adalah tumbuhan jenis cendawan yang hidup menempel pada batang atau dahan pohon, jadi termasuk tumbuhan yang menumpang, tetapi tidak merugikan tumbuhan yang ditumpanginya. Kulat karikit adalah tumbuhan hidup mandiri, tanpa merugikan tumbuhan atau ekosistem lainnya. Filosofi dari motif sasirangan ini ialah kehidupan mandiri. Seseorang menjalani kehidupan dengan kemandirian, dalam menghadapi masalah bersikap tenang tanpa merepotkan siapapun dalam keadaan apapun.
Motif sasirangan iris pudak
Pudak adalah sebuah tanaman sebutan orang banjar untuk tanaman pandan. Tanaman pandan ini sering ditanam di halaman rumah suku banjar. Pandan sering digunakan untuk bahan pewangi alami atau pemberi aroma pada nasi. Selain digunakan untuk pemberi aroma sedap, tanaman pandan banyak dimanfaatkan suku Banjar sebagai pewarna kue, sebagai campuran bunga rampai (bunga-bunga dalam upacara adat) ketika melaksanakan acara adat suku Banjar seperti acara pernikahan ataupun acara-acara lain. Motif sasirangan iris pudak bermakna bahwa sebagai manusia harus bermanfaat untuk sesamanya.
Motif sasirangan ular lidi
Dalam salah satu cerita rakyat suku Banjar, ular lidi menggambarkan simbol kecerdikan. Ular lidi dalam dongeng suku Banjar memiliki sifat cerdik, pemberani. Walaupun ular lidi berukuran kecil, namun memiliki bisa. Motif ular lidi bermakna, jangan meremehkan siapupun hanya karena menilai dari penampilan luarnya saja.
Pada artikel berikutnya akan dijelasakan makna dan filosofi motif sasirangan daun jaruju, sasirangan tampuk manggis, serta beberapa motif sasirangan lainnya.
Pada artikel berikutnya akan dijelasakan makna dan filosofi motif sasirangan daun jaruju, sasirangan tampuk manggis, serta beberapa motif sasirangan lainnya.
0 Response to "Motif Sasirangan Banjar (Bag 1)"
Posting Komentar